Sabtu, 20 April 2013

Kamar Paling Aman Untuk Balita

Selasa sore kemarin Idam jatuh terpeleset lantai yang basah tercipat hujan, kepalanya terbentur sehingga benjol sebesar bola pingpong. Pas aku mau periksa lukanya dia nggak mau, bingung dong kalau langsung aku olesi thrombophop takut ada luka yang terbuka. Akhirnya aku olesi air kencur, Idam bilang "adem bu, enak". Wah berarti tidak ada luka, langsung aku olesi benjolnya dengan thrombophop.

Masalah muncul saat  mau tidur malam, benjolannya sakit kalau kena bantal, dengan cerita pengantar tidur plus nyanyian yang panjaaaang akhirnya dia tertidur juga. Langsung aku googling, bagaimana mengobservasi sendiri jika kepala terbentur. Ketemulah artikel Pertolongan pertama bayi jatuh, langsung aku cek hasil observasiku.

Jika setelah jatuh tidak muntah, gerakan mata, tangan dan kaki simetris, tetap sadar dan tidak kejang, kesimpulan sementara aman. Jika ada memar atau benjol tetapi tidak ada luka, bisa dioleskan obat anti trauma seperti thrombophop. Tapi masih harus di observasi setiap 2-3 jam sampai tiga hari kedepan. Alhamdulillah pada hari ketiga benjolnya sudah kempes dan tidak ada tanda-tanda efek yang membahayakan.

Kita tidak mungkin menghindari anak atau bayi dari jatuh, karena anak yang sehat pasti aktif bergerak. Jika anak terjatuh tidak perlu panik, yang penting kita pantau terus kondisinya, karena terkadang ada efek jatuh yang baru muncul beberapa hari kemudian. Untuk lebih amannya bisa kita konsultasi dokter.

Untuk mengurangi resiko jatuh pada bayi atau balita, menggelar kasur di lantai dengan dialasi karpet lebih aman lo mom... hemat lagi ^_^.


Kita bisa pasang sprei tahan air, agar dia bebas bermain tanpa takut kasur kena ompol atau muntah, pastikan sprei terpasang dengan kencang agar tidak membelit bayi. Pilih kasur yang tidak terlalu empuk sehingga tubuhnya tidak tenggelam di kasur dan bebas bergerak. Pasang karpet atau busa tipis, agar jika bayi terjatuh dari kasur tidak langsung membentur lantai.

Aku menemukan artikel mengenai the floor bed yang isinya dengan menggelar kasur di lantai, bayi akan lebih percaya diri sehingga tidak rewel. Selain itu skema tubuhnya akan terasah, sehingga kelak dia akan lebih mudah menguasai bidang olah raga dan seni. Kita juga bisa meletakkan mainan sesuai umurnya pada rak pendek yang bisa dijangkaunya. Dengan memiliki lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak, kita tidak perlu terus mengawasinya, sehingga kita juga bisa beristirahat ^_^.

4 komentar:

  1. mel, idam umur brp? aku juga punya bayi umur 15 bulan, aktif bgt ga bisa diem...aku ga gelar kasur tp pilih tempat tidurnya yg ga tinggi, jd dia bisa turun naek sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang idam 3 th 7 bln, kalau tidur suka ngelindur dan tidurnya juga muter, jadi meskipun masih tidur bareng aku terkadang "lolos" jatuh juga he he he...

      Hapus
  2. aduuuh benjolnya gede banget, dulu thifa anakku ya sering nggelundung dari tempat tidur, sekarang seteklah bisa lari-lari seringnya jatuh kesandung :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya setiap anak kecil itu nggak bisa jalan ya, bisanya lari bikin kita deg degan aja he he he...

      Hapus

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
aku seorang istri dan ibu dari 2 cowok,seneng berteman, dan punya cukup selera humor. Hobby bgt ngulik apa aja yang bermanfaat dan bikin happy. Siapa tahu petualanganku dirumah ini bisa jadi inspirasi...
Diberdayakan oleh Blogger.
 

ilutju........ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea