Jumat, 24 Mei 2013

Parent Academy

Sabtu 18 Mei 2013 kemarin ikut seminar Menjadi Orangtua Hebat Melalui Komunikasi Efektif bersama bunda Rani Razak Noe'man. Aku geli campur sedih ketika ditanya "adakah di sini lulusan sekolah menjadi orangtua?" Kami jawab secara koor "nggaaaak....". Kenapa atuh berani punya anak, padahal belum punya ilmu untuk menjadi orangtua yang baik. Aduh bundaaaa di mana sih yang ada parent academy bunda ada-ada saja deeeh...

Tapi bukan berarti kita tidak bisa menikmati peran menjadi orangtua lho mom. Memang masih jarang yang mengadakan pelatihan cara merawat dan mendidik anak, tapi kita bisa mendapatkan ilmu dari seminar parenting ataupun dari buku. Dan dari sekian banyak buku yang aku baca, buku Amazing Parenting ini bisa jadi panduan dalam mendidik anak.
Ingatkah momen pertama perjumpaan kita dengan anak? dia begitu mungil dengan penuh syukur kita mendekapnya. Kemudian persoalan mulai datang, jam tidur berubah, capek mengurusi bayi sehingga kita tidak bisa menikmati peran menjadi orangtua. Belum lagi setelah dia sekolah timbul masalah dengan teman, pelajaranan yang sulit, juga pergaulan. Apalagi jika menonton berita tv tentang anak usia belasan dengan berbagai masalahnya tambah ngeri.

Masalah timbul karena kehadiran "miss" yang paling menyebalkan yaitu miss understanding, untuk menyelesaikannya dibutuhkan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua. Aku pernah lupa mematikan kompor saat memanaskan sayur. Ketika pulang bau gosong menyambut, langsung aku "nge rap" pada Iyas "mas, masak bau gosong gini kompornya nggak dimatikan". Dia jawab hidungku mampet bu, "masa nggak kedengeran suara gemeretak panci gosong, nonton tv terus sih coba kalau rumahnya kebakar gimana".

Ups pasti pesan yang di tangkap Iyas adalah, ibu menyalahkan aku padahal dia sendiri yang ceroboh meninggalkan rumah dengan kompor menyala. Jika aku tadi langsung mematikan kompor, lalu minta maaf pada Iyas dan menyatakan betapa khawatirnya aku kalau sampai terjadi kebakaran, padahal dia sedang di rumah sendirian, pasti pesan "sayang" yang ditangkapnya.

Sering kita ingin di mengerti ketika kita sedang sibuk, capek, atau sedang ada masalah sehingga cepat marah. Tapi jarang sekali kita memperhatikan bahasa tubuh anak, padahal mungkin dia juga capek ataupun sedang ada masalah juga. Jika kita terbiasa membaca bahasa tubuh anak, kita akan menemukan saat yang tepat untuk menyampaikan keinginan kita. 

Aku sering ngomel gara-gara pintu pagar yang tidak di tutup rapat. Setiap Iyas keluar atau masuk aku pasti langsung teriak tutup pagarnyaaaaaa, hasilnya nol besar. Suatu malam pas Iyas lagi nonton tv aku duduk di sebelahnya lalu aku matikan tv nya. Minta waktunya sebentar ya mas, "ibu cuma mau minta dua hal tolong pastikan pintu pagar tertutup dengan baik, dan kalau mau pegang komputer mau game ataupun mengerjakan tugas pastikan kamu sudah mengerjakan kumon dan membuang sampah" aku menatap matanya, bicara pelan dengan intonasi datar.
 
Hasilnya luar biasa mom, sekarang aku nggak perlu lagi marah karena pagar, pr kumon ataupun sampah, bisa awet muda tanpa night cream nih he he he...ternyata hanya perlu waktu 5 menit yang berkualitas untuk menyampaikan keinginan kita ^_^.

Sedangkan Idam suka ngambek jika keinginannya tidak di penuhi, biasanya bisa menghabiskan waktu 1 jam untuk meredakan ngambeknya. Belum lagi kalau nangisnya lama bakalan diakhiri dengan capek membersihkan muntahnya di lantai. Kemarin aku lagi sakit kepala sehingga menolak membacakannya cerita, karena biasanya dia minta dibacakan cerita sampai 10 kali. "Ya udah nggak usah deh ..." katanya sambil cemberut lalu ikutan naik ke kasur, kepalanya di tutup bantal.

Biasanya kalau sudah begitu ritual ngambeknya bakal di mulai, waduh bisa tambah sakit nih kepalaku. "Idam sedih karena ibu nggak mau baca cerita?" dia diam saja. "Padahal Idam ingin sekali dibacakan cerita..." aku elus kepalanya, "Kamu sedih ya..., gini deh kamu ingin di bacakan cerita sedangkan ibu lagi sakit, gimana kalau ibu baca ceritanya satu kali saja habis itu ibu istirahat?" 

Ajaib banget mom dia langsung mengangguk lalu keluar mengambil buku, dan setelah aku bacakan cerita dia main sendiri sementara aku bisa rebahan.Ternyata dengan meluangkan 5 menit untuk berempati terhadap keinginannya, aku bisa tenang beristirahat tanpa harus meredakan ngambeknya. Jadi memang benar jika kita bisa berkomunikasi dua arah, kita akan mendapatkan solusi yang melegakan semua pihak tanpa ada yang merasa dikalahkan ^_^.

Rabu, 08 Mei 2013

Agar Anak Cepat Bisa Bicara

Kalau mom bertemu Idam pasti nggak percaya kalau aku bilang dia dulu terlambat bicara, karena dia senang bercerita, menyanyi dan pelafalannya juga bagus. Karena deteksi awal, sehingga kami bisa mengejar ketinggalan. Biasanya bayi umur 3 bulan sudah mulai mengeluarkan suara, 4 bulan mulai bubbling ma ma ma ma..., dan 9 bulan mulai bisa mengucapkan ta-ta, da-da, ma-ma dll. Pada umur 10 atau 11 bulan mulai bisa menirukan kata, dan pada 1,5 tahun sudah bisa menggunakan kata sederhana dengan konsisten. Seperti makan, tidak, memanggil mama, papa, nenek, kakak dll.

Jika kita merasa ada tahapan yang belum di capai, langkah yang perlu kita lakukan adalah konsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah ada gangguan pendengaran, fungsi otak, atau kelainan pada organ bicaranya. Untuk merangsang kemampuan bicara, kita biasakan mengajak bayi berbicara, menyanyi dan membacakan cerita. Bermain dengan teman sebaya juga akan merangsang kemampuan bicara.

Kami menyadari otot mulut Idam lemah saat dia umur 8 bulan, dia belum bisa minum menggunakan sedotan. Dia juga suka meneteskan liur, aku pikir karena giginya mau tumbuh. Kemampuan bicaranya juga masih seperti bubbling, padahal dulu kakaknya sudah bisa memanggil bapak, ibu, akung yang ti dll pada umur 6 bulan, umur 8 bulan sudah bisa menjawab pertanyaan. Sementara Idam baru bisa bilang a a a, ma ma ma, karena itu aku bawa ke dokter anak untuk konsultasi.
 
Dari hasil wawancara karena dulu kadar bilirubin Idam 25,3 maka kami di minta melakukan serangkaian tes. Tes pendengaran, EEG dan screening, untung tidak ada kelainan pada otak dan pendengarannya, tetapi memang motorik kasar dan halusnya kurang. Dokter syaraf yang menanganinya baik banget, mengajari aku cara untuk menstimulasi agar anak cepat bisa bicara. Bisa dilakukan sendiri di rumah, sehingga menghemat waktu, tenaga dan tentunya biaya ^_^.

Terapi untuk menstimulasi kemampuan bicara :
  • Memijat rahang dengan gerakan memutar.
  • Memijat sekitar mulut dengan gerakan memutar lalu mendorong ke arah mata, sehingga membentuk senyum.
  • Meniup air dalam gelas menggunakan sedotan (biasanya anak suka aktivitas ini).
  • Menjilat madu atau sirup yang kita oleskan pada bagian luar bibir anak. Minta anak untuk menjilat bagian yang kita oles madu, oleskan pada bagian yang berbeda agar lidahnya bisa menjilat berputar, latihan ini agar lidah lebih lentur.
  • Merangsang lidah dan langit-langit mulut dengan jari yang dibungkus kasa atau sikat gigi bayi.
  • Kita bisa mengajaknya bermain menirukan kita seperti memonyongkan bibir, meringis, dan membuka mulut lebar-lebar.
  • Makan mie kuah dengan cara menyedot, juga akan memperkuat otot mulut.
  • Jika Bayi sudah mulai makan, berikan buah yang di potong kecil agar dia belajar mengunyah. Biarkan dia mencoba makan sendiri, tapi tetap harus kita awasi.
Aku sudah praktekkan sendiri minimal 1 kali sehari, dan kalau sempat bisa berkali-kali (emaknya semangat dan gemas dengan Idam yang sering marah, nangis karena tidak bisa mengungkapkan keinginannya). Hasilnya Idam bisa mengejar ketinggalannya, meskipun belum jelas dia mulai berbicara pada umur 1,5 tahun. Kami tidak punya pengasuh sehingga  aku membawanya kemanapun aku pergi, sehingga dia bisa berinteraksi dengan banyak orang. Kemajuannya sangat pesat sehingga umur 2 tahun dia sudah bisa merangkai kalimat yang cukup panjang, menyanyi, kosa katanya banyak, dan dia sangat percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

Pada umur 3 tahun pelafalannya sudah sempurna, dia juga sudah bisa menyebut huruf sulit seperti "r". Setelah anak bisa berkomunikasi dengan baik, tantrumnya juga akan berkurang. Mungkin kita bukan dokter, psikolog ataupun therapis, tetapi tidak ada salahnya kalau kita mempelajari cara mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi pada anak kita. Sehingga jika terjadi sesuatu pada anak kita bisa segera mencarikan solusi penyelesaiannya, tentunya dengan konsultasi kepada ahlinya.

Sabtu, 04 Mei 2013

Selendang dobedam

Pernah nggak merasa aduh bajuku kok ini lagi ini lagi, padahal lemari udah penuh tuuuh. Memang sepertinya hampir semua wanita ingin penampilan yang menawan ya? termasuk aku yang menurutku super cuek pada penampilan, tapi kalau mau ada acara tetap saja bingung mau pakai baju mana ya....hi hi hi


Aku ingin memperkenalkan selendang dobedam yang meskipun secara fisik hanya sehelai selendang tapi multifungsi banget. Foto di atas hanyalah sebagian kreasi yang bisa anda ciptakan, tidak peduli apakah size anda bigeautiful ataupun smallicious, remaja ataupun dewasa ^_^. Benar-benar one size fit most, ibu hamil pasti terlihat cantik pakai ini, dan setelah bayinya lahir bisa sebagai appron menyusui yang modis sekali, sambil menyusui tetap bisa melakukan kontak mata dengan si kecil.


Kehamilan dan kehadiran bayi tidak seharusnya membuat kita terbebani, hal sederhana seperti window shopping atau sekedar ngumpul bareng teman bisa membantu meredakan stress. Jika selama ini ibu hamil dan ibu menyusui agak membatasi acara hang out bersama teman-teman, ayo gaul lagi mom.... kita juga harus bahagia. Perasaan bahagia bisa memberi energi positif pada bayi lho... Kita bisa melakukan hal positif yang kita sukai tanpa takut program asi ekslusif terganggu, kapanpun dan dimanapun kita bisa menyusui ataupun memerah asi dengan penuh gaya, menyusui itu keren kan....^_^


Bisa untuk cover stroller juga...., ada jendel buat ngintip si kecil ^_^


Oh iya perkenalkan baby ini namanya ilut, kependekan dari ilutju ^_^. Iyas dan Idam ngotot mannequin cloth doll yang aku buat untuk nyobain popok buat newborn ini harus berjenis kelamin perempuan dan namanya harus dimulai dengan huruf "i". Biar seragam dengan nama mereka hi hi hi, ada-ada saja.....


Sekarang cukup dengan sehelai selendang dobedam kita serasa punya banyak model baju, jadi bye bye lemari penuh.... 




Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
aku seorang istri dan ibu dari 2 cowok,seneng berteman, dan punya cukup selera humor. Hobby bgt ngulik apa aja yang bermanfaat dan bikin happy. Siapa tahu petualanganku dirumah ini bisa jadi inspirasi...
Diberdayakan oleh Blogger.
 

ilutju........ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea